Pages

Selasa, 04 Januari 2011

Menangislah

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh...

Saudaraku, sahabat....
Didalam jiwa kita ternyata memiliki energi yang perlu disalurkan. Mungkin terasa aneh buat kita, namun dalam kenyataannya kita membutuhkannya. Salah satu bentuk penyalurannya adalah dengan menangis.

Dengan menangis membuat kita menjadi lebih lega setelah mengalami proses kehidupan. Dengan menangis membuat kita menjadi tabah. Dan dengan menangis membuat kita menjadi sadar bahwa semuanya telah terjadi dan kita harus tabah menerima semuanya.

Apakah menangis itu dilarang oleh syariat?

Yang dilarang dalam agama adalah meratap. Agar dibedakan antara menangis dengan meratap. Tidak setiap menangis itu meratap, tapi meratap bisa dilakukan dalam bentuk tangis.

Amirul Mukminin Umar radiyallahu 'anhu berkata, "Biarkanlah mereka menangisi Abu Sulaiman, asalkan tidak menaburkan tanah di atas kepala dan tidak berteriak-teriak." (Di-maushul-kan oleh Imam Bukhari dalam at-Tarikh dan Ibnu Sa'ad. Abu Sulaiman adalah sebutan bagi Khalid bin Walid radiyallahu 'anhu. Perkataan ini diucapkan Umar ketika datang berita wafatnya Khalid dan para wanita berkumpul menangisinya).

Bahkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam juga menangis sesuai Hadis riwayat Abdullah bin Umar radiyallahu 'anhu, ia berkata: Saad bin Ubadah mengalami sakit keras, lalu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menjenguknya bersama Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abu Waqqash dan Abdullah bin Masud. Ketika beliau tiba, beliau mendapatinya dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apakah ia telah meninggal dunia?"

Orang-orang yang hadir di sana menjawab: "Belum, ya Rasulullah".

Kemudian Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam menangis. Ketika para sahabat melihat tangis Rasulullah, mereka ikut menangis.

Lalu Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidakkah kalian mendengar bahwa sesungguhnya Allah tidak menyiksa karena air mata dan atau karena kesedihan hati. Tetapi Dia menyiksa atau mengasihi sebab ini. Beliau menunjuk ke lidah beliau (maksudnya karena ratapan yang diucapkan lidah karena menolak qada dan takdir Allah atas si mayit)".

(Shahih Muslim No.1532)

Suatu ketika Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam berkhutbah di hadapan para sahabat, beliau bersabda," Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui sungguh kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." Kemudian para sahabat menutup wajah mereka dan mereka menangis. (Muttafaq `Alaihi)

Dalam sebuah hadits beliau bersabda yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radiyallahu 'anhu, "Tidak akan masuk neraka seorang laki-laki yang menangis karena takut pada Allah Subhanahu wa ta'ala sehingga air susu kembali masuk ke dalam puting..." (H.R Tirmidzi)

Sabda beliau juga, "Tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah Subhanahu wa ta'ala pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, diantara mereka itu adalah; seorang laki-laki yang mengingat Allah Subhanahu wa ta'ala dikala sendiri kemudian mengalir deraslah air matanya." (Muttafaq `Alaihi)

Abu Bakar radiyallahu anhu dikenal sebagai seorang sahabat al-bakka`yaitu orang yang sering menangis. Aisyah radiyallahu 'anha berkata,"Sesungguhnya Abu Bakar adalah laki-laki yang hatinya lembut, apabila ia membaca al-Qur`an ia selalu menangis."

Dari Abu Umamah Shuday bin `Ajlan al-Bahiliy r.a Nabi Shalallhu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah dari dua tetesan. Beliau menyebutkan, satu diantaranya adalah tetesan air mata yang keluar karena takut pada Allah Subhanahu wa ta'ala." (H.R Tirmidzi)

Begitu banyak hadits-hadits Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam dan kisah-kisah as-salaf as-shalih yang menerangkan tentang keutamaan menangis karena takut pada Allah azza wa jalla.

Saudaraku, sahabat...
Bagaimana dengan diri kita?
Setiap diri lebih mengetahui keadaannya masing-masing.
Sudah seberapa banyakkah air mata kita menetes ketika mengingat Allah Subhanahu wa ta'ala?
Ketika sedang sendiri dan mengingat dosa serta kesalahan, ketika menyadari telah sering lalai dari perintah Allah ta'ala?

Sudah seberapa seringkah air mata kita tumpah ketika membaca ayat-ayat Allah Subhanahu wa ta'ala? Ketika diingatkan dengan kematian dan dengan siksa-Nya?

Mari kita menangis karena takut pada Allah azza wa jalla...
Menangis bukan selamanya tanda cengeng, tapi tangisan yang keluar karena kebaikan adalah pertanda kebesaran jiwa, tanda kesadaran akan hakekat diri yang sesungguhnya, tanda cinta yang tulus dan tanda seorang mengenal Tuhannya.

Semoga kita tidak malu menangisi dosa-dosa dan kesalahan kita selama ini...

Billahi taufiq wal hidayah
Wasalammu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Semoga bermanfaat
Sumber : Sahabat Muslim Berbagi

Share